Tuesday, October 2, 2012

Bening

Kita jarang membedakan putih dan bening,bukan? Maka ketika aku berkunjung ke rumah temanku, aku memintanya membawakan air putih. Namun dia justru tertawa.
“Wah, aku tak punya susu atau semacamnya.” katanya
Aku bingung namun pura-pura tertawa.
“Air bening saja ya?” lanjutnya yang kujawab dengan sebuah anggukan.
Selang semenit kemudian dia kembali membawa gelas berisi air yang penuh. Itulah air yang kusebut berwarna putih tadi.
“Jadi kau menyebut ini bening?” tanyaku mengamati gelas itu.
“Tentu. Dan ini yang kau sebut putih?”
Aku tertawa sekarang. Bukan kepura-puraan seperti tadi.
“Tapi apakah bening adalah warna juga?”
“Uhm, aku bukan ahli warna. Aku tidak tahu. Tapi kita jelas harus bias membedakan antara putih dan bening. Orang-orang bilang suci itu putih. Padahal, bening adalah kesucian itu sendiri. Tanpa noda sedikitpun. Dan kau tahu kan, bening dan putih itu jelas berbeda.”
Aku tersenyum mendengar penjelasannya. Kutempelkan jemariku pada gelas itu, membwanya mendekat. Kucermati bahwa bening dan putih benar-benar berbeda. Kutenggak perlahan-lahan, air itu mengalir cepat menyucikan jalan-jalan yang ia lalui untuk berlabuh. 


No comments:

Post a Comment