Anak burung itu sudah diajari terbang oleh ibunya. Tapi dia
tetap tak mau keluar. Dia hanya berdiam diri terus di sarangnya. Membayangkan
dunia. Padahal berkali-kali ibunya berkata bahwa dunia nyata jauh lebih indah
dari bayangan anaknya itu.
“Kenapa kau tak keluar, Nak?” Tanya sang ibu.
“Burung-burung besar itu,Bu. Bukankah mereka akan menghabisi
bulu-buluku.” Si anak masih sangat takut.
“Dari mana kau tahu semua itu? Kau bahkan tak pernah
keluar.”
“Dari cerita-cerita orang,Bu.”
“Jangan kau percayai itu. Tidaklah semua yang kau dengar itu
benar. Asal kau tak memulai perang, takkan pernah ada perang.”
Sang Ibu membelai lembut punggung anaknya. Si anak matanya
terpejam. Begitu terbuka, dikepakkan kedua sayapnya. Terbanglah ia. Menikmati
indah yang nyata. Dilewatinya juga burung-burung besar itu. Dan tak ada perang.
Karena tak ada seorang pun yang
memulainya.
No comments:
Post a Comment